loading...

Tuesday 17 November 2015

Ketua Presidium, Ahmad Fahrizal Aziz



Ahmad Fahrizal Aziz adalah seorang blogger, praktisi media, dan pegiat literasi. Ia lahir di Blitar 10 mei 1992. Pendidikan dasar dan menengahnya ia tempuh di Blitar, sementara Pendidikan tinggi di Kota Malang.

Ia mulai aktif berorganisasi sejak Aliyah. Organisasi pertama yang ia ikuti adalah Ekstrakurikuler Jurnalistik MAN Kota Blitar dan pernah mendapatkan amanah sebagai Ketua Ekskul tersebut periode 2007-2008. Ia juga menggiatkan kajian KeIslaman melalui Rohis (Kerohanian Islam) serta tergabung dalam aktivis dakwah pelajar Kota Blitar yang bernaung di FKI (Forum Komunikasi Islam).

Selain itu, ia juga merupakan salah satu pendiri FLP (Forum Lingkar Pena) Blitar tahun 2008, serta pegiat literasi di Komunitas Penulis Kota Blitar. Hal inilah yang membuatnya tertarik dengan beragam genre tulisan, termasuk sastra.

Semenjak Mahasiswa, Fahrizal juga tergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Koms. Pelopor UIN Malang. Selama dua periode ia dipercaya mengelola bidang Keilmuan. Lalu naik ke Pimpinan Cabang IMM Malang sebagai Sekbid Media dan Kabid RPK (Riset dan Pengembangan Keilmuan) periode 2013-2014.

Fahrizal juga aktif sebagai wartawan di Majalah Suara Akademika yang dikelola oleh Kemahasiswaan UIN Malang. Disinilah ia berkesempatan melakukan wawancara dengan beberapa tokoh dan akademisi seperti Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Mudjia Rahardja, Prof. Dr. Malik Fadjar, Prof. Dr. Baharudin, Prof. Dr. Djunaidi Ghony, Agus Purwanto, D.Sc, Basri Zain, Ph.D dll.

Aktif juga di Himpunan Mahasiswa Jurusan, Badan Eksekutif Mahasiswa, serta FLP Ranting UIN Malang sebagai Ketua periode 2012-2013.

Saat ini, selain sebagai kolumnis di beberapa media online, sekaligus Jurnalis lepas, ia bergiat di Paguyuban Srengenge Blitar.

Kecintaannya dalam bidang literasi membuatnya aktif kembali di Forum Lingkar Pena Blitar selepas pulang dari Malang. Setiap hari minggu ia dan beberapa pegiat lainnya melakukan pertemuan di Perpustakaan Bung Karno lantai II.

Bersama Paguyuban Srengenge dan Pustakawan Perpustakaan Bung Karno, ia juga merupakan salah satu penggagas diskusi rutian setiap hari Jum'at bertajuk Tadarus tokoh dan Kebangsaan.

Untuk menghubunginya bisa melalui email ke fahrizulaziz@gmail.com atau kunjungi blog pribadinya di www.fahryzal.com

Monday 16 November 2015

Presidium I, Khabib Mulya Ajiwidodo

 Khabib Mulya Aji Widodo

nama lengkapnya Khabib mulya ajiwidodo akan tetapi teman dekatnya memanggilnya "kang khabib", lahir di kota kecil Trenggalek tepatnya Ds. Gemaharjo kec watulimo pada  hari rabu tanggal 6 juli 1988. Khabib dilahirkan dari rahim seorang Ibu yang bernama Darminah (warga aisiyah muhammadiyah) dan bapaknya bernama Sunarji (Guru SD, mantan aktivis muda Golkar). Kang khabib berasal dari keluarga  Islam dan jawa sinkretis, dimana kakeknya yang bernama Soekiran adalah mandor jalan sekaligus paranolmal kondang sekecamatan watulimo, kakek soekiran ini adalah kakek dari jalur ayah, sedangkan kakek dari jalur ibu yang bernama Muridam Ma;ruf adalah pamong desa sekaligus aktivis muhammadiyah, tercatat pada tahun 1965 beliau menjadi  guru desa muhammadiyah sekaligus ketua ranting Muhammadiyah di desanya.

Pendidikan kang khabib awalnya di TPAal-mukharom yang asuh kakeknya sendiri (mbah muridam ma'ruf), selanjutnya di TK pertiwi gemaharjo, SDN gemaharjo, setelah lulus SD kang khabib  mendapat beasiswa di MTs. N  Model Trenggalek, Pada waktu di MTs ini kang khabib jg menyempatkan berguru kitab kuning ke ustad Rahman beliau adalah pengurus ponpes NU di trenggalek, kemudian jenjang menengah atas di SMN1 Durenan, dan gelar kesehatan masyarakatnya diraih di STIKES Surya Mitra Husada kediri.

Hidup di lingkungan keluarga aktivis, kang khabib juga ikut ikutan gemar berorganisasi, mulai dari IRM (ikatan remaja muhammdiyah), warga kungfu IKS. PI Kera sakti, Pecinta alam NIPONK (naluri insan penjelajah ora nate kapok), BEM (Badan Eksekutif mahasiswa) di kampus stikes strada kediri, IMM (ikatan Mahsiswa Muhammadiyah), karir kang khabib di IMM dimulai dari anggota biasa, sekretaris komisariat asy Syifa (kang khabib adalah sekretaris pertama di komisariat asy syifa, komisariat yang didirikan kang khabib di kampusnya bersama agus setyo priono), kemudian kang khabib menjadi kabid kader PC IMM Kediri, ketika ada resafle jajaran BPH PC IMM Kediri kang khabib menjadikan sekretaris umum. tahun 2010 kang khabib dipercaya menjadi ketua PC IMM Kediri.

Pasca lulus dari kuliyah (S1), kang khabib hijrah ke Blitar (kota cilik kang kawentar, begitu masryarakat menyebutnya).awalnya hijrah untuk bekerja, tapi akhirnya kang khabib juga bergabung di Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar. Ketika berkenalan dengan Atim paripurnama, Ibnu Winarno dan siti Latifah, kang mendirikan IMM di Blitar. kelak IMM yang didirikan 4 sekawan (khabib, atim, ibnu, latifah) ini dikenal dengan nama IMM BUMI BUNG KARNO.

selain aktivitas pekerjaan, saat ini kang khabib ikut berjuang di jajaran BPH PD pemuda Muhammadiyah Kota Blitar dan di Paguyuban Srengenge sebagai presidium 1. bersamam istrinya yang bernama Firda Maulidiyah, kang khabib tinggal kota Blitar.
kang khabib bisa dihubingi melalui No Hp. 081331418034, Fb. Khabib M ajiwidodo, Email widodoaji79@yahoo.com atau lewat BBM 598B0FAE

"adanya disegani, tiadanya dicari" (kang khabib)

Sunday 15 November 2015

Presidium II, Atim Paripurnama

Satria Jaya Purnama

Satria Jaya Purnama, atau yang akrab disapa Kang Atim ini adalah Ketua pertama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Blitar yang berdiri tahun 2013. Ia pun juga aktif di PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Kabupaten Blitar.

Sembari menyelesaikan kuliahnya dibidang Administrasi Publik Universitas Islam Balitar (Unisba), Ia juga aktif bergiat di Paguyuban Srengenge Blitar. Kecintaannya terhadap dunia ilmu itulah yang membuatnya tertarik untuk membangun IMM di Blitar serta bergiat di Paguyuban Srengenge.


Saturday 14 November 2015

Struktur Paguyuban Srengenge Blitar

Perintis Awal
Ahmad Fahrizal Aziz
Yusuf Hamdani Abdi

Pembuat Logo
Achmad Fuad Hasyim
Yusuf Hamdani Abdi

Ketua Presidium
Ahmad Fahrizal Aziz

Presidium I
Khabib M. Ajiwidodo
Presidum II
Satria Jaya Purnama

Mitra
Sukma Uli Nuha
Karas Candra Ghupta Khan
Isnaeni Ibnu Winarno


Friday 13 November 2015

Kegiatan Paguyuban Srengenge

Kegiatan di Paguyuban Srengenge berupa kajian, workshop, bedah buku, dan menulis.

Saat ini diskusi rutin diadakan setiap hari Jum'at, jam 14.00-16.00 di ruang koleksi khusus Perpustakaan Bung Karno.

Paguyuban Srengenge juga mengelola akun Youtube yang berisi kajian-kajian, serta blog Pemikiran di www.srengenge.id

Selamat berkunjung.

Thursday 12 November 2015

Galeri


Presidium Paguyuban Srengenge bersama Pradana Boy ZTF


Bersama Dr. Hajriyanto Y. Tohari


Bersama Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan


Presidium Paguyuban Srengenge


Foto bersama Bapak Zainal Arifin, sekretaris PDM Kab. Blitar


Bersama bapak Jasmani Arif, Dai Muhammadiyah Blitar.


Bersama bapak Chairul Umam, Ketua Fokal IMM Blitar.


Bedah buku benturan ideologi di Muhammadiyah karangan Sholihul Huda.




Wednesday 11 November 2015

Tentang






Sekilas tentang Paguyuban Srengenge

Awal tahun 2014, karena seringnya intensitas kami berdiskusi, maka ada fikiran untuk membuat wadah. Tentu bukan wadah secara formal, hanya secara kultural. Kala itu, saya dan Yusuf Hamdani Abdi, Ketua PC IMM Malang yang sudah purna kepengurusan, dan juga beberapa kader lain seperti M. Fajrin DKK, Ihsan Fathi, Luthfi Al Fajari, Ali Rasyiadi dll sering mengadakan diskusi, baik di warkop, komisariat, atau taman sigha Merjosari.

Mungkin sedikit iseng, terceletuklah beberapa usulan untuk menamai pertemuan itu, salah satunya yang saya usulkan sendiri, adalah Paguyuban Srengenge. Paguyuban biasanya diartikan perkumpulan orang yang memiliki minat/bidang pekerjaan yang sama. Misal, Paguyuban petani, paguyuban pecinta akik, dsj. Karena kami memiliki minat yang sama, yaitu membaca dan diskusi, maka tepat kiranya menggunakan nama Paguyuban.

Sementara nama Srengenge, hanya mengambil persamaan dari kata Matahari/Mentari yang menjadi simbol Muhammadiyah. Karena bagaimanapun, kami semua adalah kader dan pengurus IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), yang spirit utamanya juga lahir dari Pergerakan Muhammadiyah. Singkat kata, kami lalu berfikir apa persamaan matahari, selain mentari dan surya. Beberapa usul lain, yang memang masih sedikit berkaitan, adalah fajar dan senja. Hingga tercetuslah kata Srengenge.

Nama Srengenge dianggap unik, karena bahasa jawa. Meskipun nama dengan arti serupa (atau hampir serupa berdasar tesaurus) juga sudah banyak digunakan oleh komisariat. Sebut saja Raushan, Aufklarung, Anglo Saxon, Renaissance, Tamadun, Skolastik, dll.

Srengenge dipilih, selain karena diambil dari bahasa jawa, nama itu pun juga kadang familiar sekaligus asing untuk menamai sebuah perkumpulan. Mungkin dari segi bahasa, srengenge memiliki dimensi yang lebih dalam ketimbang misalkan, Matahari atau Mentari. Tapi intinya, sebagaimana Raushan, Aufklarung, dll kata srengenge memiliki semangat yang hampir sama. Semangat pencerahan dan mencerahkan.

Harapannya, apa yang didiskusikan dalam paguyuban mampu memberikan pencerahan, terutama bagi yang berada dalam paguyuban tersebut. Belum berani membuat ekspektasi yang terlalu tinggi, mengingat itu hanya sekedar perkumpulan biasa, yang tetap kumpul meski ada atau tidak adanya nama.

Setelah nama Paguyuban Srengenge disepakati, kemudian Yusuf Hamdani Abdi pun mendesain lambangnya agar lebih menarik. Setelah lambang di sketch secara manual, baru kemudian di desain melalui corel draw oleh Achmad Fuad Hasyim, kader IMM yang juga ketua Korkom IMM UIN Malang (sekarang Kabid Organisasi PC IMM Malang). Jadi, lambang Paguyuban Srengenge yang sekarang adalah kombinasi dari ide filosofis Yusuf Hamdani dan keahlian Teknikal dari Fuad Hasyim.

Namun setelah tugas studi beberapa penggerak Paguyuban selesai, dan masing-masing kembali ke Kampung Halaman, maka Paguyuban Srengenge pun juga vacum, khususnya di dunia nyata. Meski ternyata begitu berkibar di dunia maya, terutama Youtube, dengan video uploaded dari Tadarus Pemikiran JIMM. Bahkan sampai punya 100 lebih subcriber. Beberapa orang juga sempat mempertanyakan lokasi dan kegiatan paguyuban Srengenge, padahal sudah sejak lama vacum dan mungkin tidak diteruskan lagi.

Di Blitar

Pasca lebaran 2015, kemudian saya bertemu dengan Kang Khabib M. Ajiwidodo dan Kang Satria (Atim) Jaya Purnama. Keduanya adalah inisiator berdirinya IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Cabang Blitar. Pertemuan tersebut berlangsung begitu reflektif, kendati baru pertama kali. Setelah pertemuan pertama, kemudian ada pertemuan kedua dan selanjutnya, dengan konsep yang berbeda. Kadang pertemuan sembari berdiskusi dengan teman-teman IMM, kadang pula hanya di warung kopi.

Sempat membuat beberapa project bersama, seperti tadabur pemikiran, Soekarno Islamic Studies, dll. Project –project tersebut sebenarnya tidak lain sebaga lokomotif tambahan untuk IMM, terutama di bidang Keilmuan, mengingat saya, Khabib, dan Atim sendiri sudah tidak mungkin duduk di struktural. Sudah out of date.

Namun karena semangat yang menggebu dari dua senior ini, yang tetap ingin berkontribusi pada IMM khususnya, dan Muhammadiyah secara umum meski dari luar struktur, membuat saya pun juga turut serta. Finalnya pada 14 November 2015, kami bertemu di kedatel Telkom Blitar. Sambil menikmati tiga gelas susu putih dan sepiring gorengan, kami pun ingin membuat wadah yang menamai setiap agenda diskusi kami.

Ada beberapa nama yang tercetus, sampai kemudian deadlock karena tidak ada yang memuaskan hasrat masing-masing. Baru kemudian saya ingat nama Paguyuban Srengenge, yang mungkin sudah bias dalam ingatan banyak orang. Maka saya mengusulkan nama itu digunakan kembali. Kami bertiga pun sepakat. Saya kemudian menghubungi Yusuf dkk untuk menggunakan kembali nama Paguyuban Srengenge, beserta lambang yang pernah ia gagas. Dan Yusuf pun memperbolehkan dengan senang hati.

Akhirnya, Paguyuban Srengenge pun aktif kembali dengan kemasan yang berbeda, di lokasi yang berbeda. Secara deklaratif, ada tambahan Blitar-nya. Selain melanjutkan tradisi diskusi, Paguyuban Srengenge Blitar (PSB) juga melakukan publikasi. Melalui blog dan youtube. Ada blog utama, ada blog Jurnal Srengenge. Sementara Channel Youtubenya tetap bernama “Paguyuban Srengenge” yang kedepan akan diisi dengan video-video baru, terutama dari internal. Termasuk yang berbentuk audio (agar lebih hemat kuota).

Sekarang, Paguyuban Srengenge secara definitif berada di Blitar. Saya, Kang Khabib, Kang Atim, dan Karas Candra G (salah satu kader IMM Blitar) menjadi Presidium. Meski istilah ‘Presidium’ sendiri tidak pernah digunakan sebelumnya. Saya ditunjuk sebagai ketua, meski sebenarnya inisiator sekaligus fasilitator terbesar adalah Kang Khabib dan Kang Atim, bahkan sekretariat Paguyuban (dan beberapa kegiatan) berada di rumah Kang Khabib. Dua senior ini memang memiliki api Intelektualisme yang menyala nyala.

Di Bulan Ramadan ini, kegiatan mingguan diantaranya, Kajian tafsir salman yang secara bergilir disampaikan oleh masing-masing Presidium. Kajian ini pada intinya sama dengan tadarus rutin di Masjid/Musholla. Bedanya, kita sekaligus membaca arti dan mempelajari tafsirnya. Targetnya bukan khatam Qur’an, melainkan sedikit menggali pemahaman dari Al Qur’an yang multidimensional tersebut.

Diskusi lintas topik, sesekali juga kami lakukan. Kadang hanya perbincangan basa basi yang tak terjadwal rutin, kadang juga silaturahim ke rumah tokoh-tokoh, berbincang tentang peristiwa yang tengah terjadi, atau memperbincangkan sebuah gagasan. Perbincangan perbincangan tersebut banyak memberikan input positif dalam pikiran kami.

Semoga kehadiran Paguyuban Srengenge memberikan manfaat. Karena Khairunnas Anfauhum Linnas. (*)

Blitar, 31 Mei 2016
A Fahrizal Aziz, 
si-fahri.blogspot.com